Harapanpalsu.com | BN–  Herman (sebelumnya tertulis nama Mukhtar), pengantar pasien laka lantas yang menerima pengusiran dan perkataan kotor ”anj**g” oleh salah seorang petugas di ruang UGD Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh, pada Kamis 10 November 2016 lalu, mengaku sedih menerima perlakuan tidak menyenangkan dari rumah sakit tersebut.

”Saya sangat sedih, bang, karena diusir dengan cara yang sangat buruk. Mereka berani usir kami dengan kata-kata anj**g,” ungkapnya kepada Bongkarnews.com, di Lampineung, Selasa 15 November 2016.

Korban pengusiran tersebut awalnya meminta pihak petugas untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang diduga kakinya patah karena kecelakaan di jalan raya, namun dirinya tidak menyangka disikapi dengan buruk oleh petugas di ruang UGD dengan menyuruhnya agar membawa pasien tersebut ke rumah sakit lain.

”Saat saya minta mereka berikan pertolongan pertama kepada korban yang kecelakaan ini, malah disuruh bawa ke rumah sakit yang lain,” ujar dia.

Dia menuturkan, alasan para dokter tidak menerima pasien laka lantas tersebut karena ruangan penuh dan tidak ada lagi tempat bagi pasien yang diantarnya.

”Ada dokter jaga bernama dr. Mulia, disitu alasan dia karena ruang penuh tidak ada tempat, makanya mereka tidak mau terima pasien ini,” jelasnya.

Pada saat pengusiran sempat terjadi aksi saling dorong oleh security dan dokter muda dengan laki-laki pengantar pasien korban laka lantas. Karena para dokter dan security tidak ingin menerima pasien tersebut, sedangkan dia merasa kasihan kepada korban yang menurutnya mesti diberikan pertolongan segera.

”Saat itu kami diusir dengan kasar dan disebut kami anj**g,” kata dia lagi.

Dan yang lebih parahnya lagi, jelas dia, para petugas dan dokter yang berada di UGD tersebut sempat menyinggung gaji yang tak kunjung dibayar sudah beberapa bulan yang lalu.

”Mereka sempat singgung masalah.gaji yang tidak dibayar, itu kan bukan urusan kita. Seharusnya mereka protes kepada pemilik rumah sakit, bukan ke kita. Yang harus mereka lakukan adalah memberikan pertolongan kepada korban,” pungkasnya.

Sementara Direktur RSUD Meuraxa, dr Syahrul mengaku informasi tersebut tidak betul dan dia mengaku telah memanggil dokter dan satpam yang bertugas pada malam kejadian.

“Saya sudah memanggil dokter jaga, perawat dan satpam yang jaga malam itu. Saat itu, pasien di UGD sangat ramai dan sebagian ada yang harus duduk di kursi, sambil menunggu sebagian pasien untuk dibawa ke ruang rawat inap, jika pasiennya sudah stabil,” jelas mantan Direktur RSUZA Banda Aceh berdasarkan pengakuan bawahannya.

Tambah Syahrul, saat pengantar pasien tersebut membawa pasien dan melihat semua tempat tidur penuh dan tiba-tiba pengantar pasien mempertanyakan kenapa tempat tidur penuh dan kenapa tak diusulkan tambahan. Selanjutnya kata Syahrul, penjelasan petugas jaga tidak dapat diterima dan pengantar pasien mengancam akan melaporkan persoalan tersebut ke wartawan.

“Dokter jaga, perawat, satpam tidak pernah mengusir, dan tidak mengucapkan kata-kata kotor,” bantah Syahrul seperti tak tahu latar belakang persoalan.

Namun demikian, dr Syahrul berjanji akan terus memperbaiki pelayanan rumah sakit milik Pemko Banda Aceh yang selama ini sering dikeluhkan oleh pasien.

“Seluruh pimpinan dan staf RS Meuraxa terus memperbaiki kualitas pelayanan, keselamatan pasien dan kepastian layanan,” demikian janjinya.

Meski dr Syahrul membantah, dari rekaman video yang diperoleh Bongkarnews.com terlihat jelas pengantar pasien laka lantas, Herman didorong oleh petugas keamanan dan dokter untuk keluar dari ruangan alias diusir. Dan sang dokter berjenis kelamin perempuan terlihat menantang sambil merepet dan menyebut nama hewan.

“Silahkan,” tantang dokter itu sambil mengatakan, “ngomong baik-baik masih kayak anj**g”. Demikian mulut sang dokter yang memakai baju dr Mulya sambil berlalu menjauhi pengantar pasien, Herman.

Anehnya, bantahan dokter Syahrul terhadap pemberitaan Bongkarnews.com hanya berdasarkan pengakuan bawahannya tanpa pernah menonton rekaman video. Sang dokter senior ini terdiam dan berhenti membantah saat sebuah media online lokal menyebut mereka memiliki rekaman video.

“Sudahlah jangan diperpanjang lagi, malu kami,” pintanya seperti dilansir Atjehpres.com.[TM]


Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: