Desember 2016
Portal Berita Terkini


AMINULLAH USMAN UNTUK BANDA ACEH
21 PROGRAM UNGGULAN - BANDA ACEH GEMILANG, Banyak  yang menyatakan Aminullah Usman tidak punya program unggulan yang layak untuk masyarakat kota Banda Aceh

Saat ini menjelaskan bahwa program unggulan aminullah menjangkau seluruh lapisan masyarakat kota Banda Aceh
Portal Berita Terkini


Seni tradisi Didong Gayo dan Kerawang Gayo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Bukti sertifikat pengakuan dua warisan budaya tersebut telah diterima oleh Pemerintah Aceh Tengah pada 28 November lalu, setelah diserahkan oleh Asisten III Pemerintah Aceh, Syahrul.

"Warisan budaya tak benda ini bermakna, segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia, satu lagi ada warisan budaya benda, sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT, tidak ada campur tangan manusia di situ," ungkap Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, Rabu (2/12/2015).

Dia menyampaikan itu pada kegiatan resepsi syukuran penganugerahan Didong dan Kerawang Gayo sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang digelar di Gedung UMMI Pendopo Bupati setempat.

"Kepada pencipta lagu (syair) didong, demikian ceh (vokalis) juga, kita minta supaya syarat-syarat didongnya diperhatikan, suara cehnya juga harus diperhatikan," kata Nasaruddin.

Di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Tengah itu, Bupati menyampaikan bagaimana perkembangan didong saat ini. 

Pemerintah daerah juga merencanakan pemakaian batik bermotif Kerawang Gayo bagi PNS yang bekerja di lingkungan pemerintahan.

"Nanti tentu didesain dulu yang sederhana yang bisa dipakai untuk ke kantor selama sehari, nanti kita atur apakah hari Jumat atau hari Sabtu," kata Nasaruddin lagi.

Dia juga menjelaskan, pemasaran Kerawang Gayo di daerah ini belum dilakukan secara maksimal. Sebab, perajin Kerawang Gayo belum terorganisasi dengan baik.

"Mudah-mudahan mulai Januari tahun depan sudah ada tempat, mekanismenya bisa diatur oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan," lanjut dia.

Secara simbolis kedua sertifikat diserahkan Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin kepada Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Hamdan, di Gedung UMMI Pendopo Bupati setempat.

Penyerahan turut disaksikan unsur pimpinan daerah, pimpinan organisasi wanita, tokoh masyarakat, seniman didong, pelaku industri kerawang dan segenap pimpinan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) setempat.

Didong dan Kerawang Gayo menjadi dua dari 11 Warisan Budaya Tak Benda yang diterima oleh Pemerintah Aceh kali ini.

Didong adalah seni tradisi masyarakat Gayo yang masih ditampilkan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh. 

Didong adalah sebuah kesenian rakyat Gayo yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra. Seni berkelompok ini biasanya dimainkan oleh maksimal 25 orang, sudah termasuk satu hingga tiga orang ceh, yang diiringi tepukan tangan pengiringnya.

Sedangkan Kerawang atau sering disebut "Kerawang Gayo" (Penuturan dalam Bahasa Gayo) adalah busana adat Suku Gayo yang biasanya dipakai saat melangsungkan acara resepsi pernikahan, acara tarian adat, dan budaya secara turun-temurun
Portal Berita Terkini

 Setelah produk kopi asal Tanah Gayo, meliputi Aceh Tengah dan Bener Meriah, mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 28 April 2010, Kopi Arabika Gayo didaftarkan kembali untuk mendapatkan Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo di Uni Eropa.


"Pada 26 Oktober lalu, Kopi Gayo sudah didaftarkan di perdagangan kopi internasional Eropa, dan alhamdulillah untuk label dalam arti kata merk dagang dan juga lambangnya sudah mendapatkan pengakuan," Kata Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dalam konferensi pers di Pendopo Bupati Aceh Tengah, Senin (16/11/2015) malam.



Nasaruddin mengatakan, menurut Kemenkumham Dirjen Kekayaan Intelektual (HKI), pendaftaran sertifikat Indikasi Geografis tersebut dilakukan dalam minggu ini.



"Mulai hari ini sertifikatnya sedang didaftarkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Belgia, beliau mendaftarkan merk Arabika Gayo," ujarnya.



"Kalau ini terjadi, maka di Uni Eropa tidak boleh lagi ada kopi yang menggunakan label 'Gayo', karena masih ada klaim merk oleh perusahaan Belanda yang dulu namanya Gayo Mountain Coffee, dengan pendaftaran yang kita lakukan di dalam negeri, maka mereka tidak boleh lagi menggunakan label Gayo, namun perusahaan ini sudah tidak aktif lagi," lanjut dia.



Dia menambahkan, ada sebuah perusahaan dari Afrika Selatan yang membuat merk dengan label Kopi Gayo. Setelah pendaftaran ini, lanjutnya, mereka tidak akan boleh lagi menggunakan nama atau merk Kopi Gayo.



"Dengan didaftarkan dan sudah diterimanya merk dagang Kopi Gayo di Uni Eropa, maka tidak ada lagi perusahaan di luar yang menggunakan merk tersebut," pungkas Nasaruddin.
Portal Berita Terkini


 Masyarakat dari empat kabupaten di daerah Dataran Tinggi Gayo, Provinsi Aceh menggelar silaturrahmi budaya yang akan berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu malam.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari silaturrahmi dengan masyarakat gayo se Aceh dan juga turut menghadirkan sejumlah kesenian dari Dataran Tinggi Gayo," kata Bendahara Panitia Ansyari Munthe di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan kegiatan silaturrahmi masyarat dari empat kabupaten yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara yang berlangsung di Banda Aceh itu juga akan dihadiri Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.
"Kegiatan seni yang ditampilkan ini dari empat kabupaten yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo dan ini juga bagian dari mengenal dan keterikatan semakin kuat dengan semua komponen," katanya.
Ansyari yang turut didampingi ketua panitia Dihansyah mengatakan acara bertajuk "Ratip Musara Anguk. Nyawa Musara Peluk" itu akan menampilkan sejumlah kegiatan seperti tari Saman, pelebat, Guel, Bang Kandar, Didong, Sopan Sofyan, Ervan Ceh Kul dan pepongoten.
Pihaknya memperkirakan undangan yang akan hadir pada kegiatan silaturrahmi masyarakat Gayo tersebut mencapai tiga ribu sampai lima ribu orang.
"Kami targetkan tamu yang akan dihadir nantinya dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan empat daerah daratan tinggi gayo tersebut bisa mencapai lima ribu orang serta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh," katanya.
Ketua panitia, Dihansah mengatakan kegiatan yang digelar tersebut bagian mempererat silaturahmi antara empat daerah tersebut.
Portal Berita Terkini

Hasil Seleksi Bersama SBMPTN 2016 diumumkan serentak pada Selasa (28/6/2016). Sejumlah kampus "merajai" nilai rata-rata tertinggi dari peserta seleksi.

SBMPTN 2016 membagi peserta dalam dua kelompok ujian, yaitu Sainstek dan Soshum.

Berikut ini 10 besar kampus penerima rata-rata nilai tertinggi untuk kelompok Sainstek:

1. Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan rata-rata nilai 700,10.
2. Universitas Indonesia (UI), dengan rata-rata nilai 667,44.
3. Universitas Gadjah Mada, dengan rata-rata nilai 648,46.
4. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dengan rata-rata nilai 647,54.
5. Universitas Diponegoro (Undip), dengan rata-rata nilai 620,33.
6. Universitas Padjadjaran, dengan rata-rata nilai 618,24.
7. Universitas Airlangga (Unair), dengan rata-rata nilai 616,67.
8. Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan rata-rata nilai 613,68.
9. Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)dengan rata-rata nilai 611,00.
10. UPN Yogyakarta, dengan rata-rata nilai 606,68.

Adapun untuk kelompok Soshum, 10 besarnya adalah:

1. Universitas Indonesia (UI), dengan rata-rata nilai 669,52.
2. Universitas Gadjah Mada, dengan rata-rata nilai 652,92.
3. Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan rata-rata nilai 651,97.
4. Universitas Padjadjaran, dengan rata-rata nilai 621,78.
5. Universitas Diponegoro (Undip), dengan rata-rata nilai 617,99.
6. Universitas Airlangga (Unair), dengan rata-rata nilai 616,66.
7. Universitas Brawijaya, dengan rata-rata nilai 606,14.
8. UPN Yogyakarta, dengan rata-rata nilai 598,51.
9. UPN Jakarta, dengan rata-rata nilai 597,33.
10. Universitas Negeri Jakarta, dengan rata-rata nilai 594,19.

Hasil seleksi dapat dilihat melalui situs resmi panitia mulai pukul 14.00 WIB. Beberapa saat lagi, peserta juga bisa mengakses informasi tersebut di Kompas.com melalui alamat
Portal Berita Terkini
 Engkau sebagai pelita dalam kegelapan, Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa....

Masih hapal lirik lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di atas? Lagu untuk para guru dan pendidik. Lirik lagu itu menunjukkan betapa mulia profesi guru. 

“Pendidik adalah teladan bagi peserta didiknya," kata CEO & Founder Elite Tutors Indonesia, Sumarsono, Kamis (16/9/2016).

Guru, lanjut Sumarsono, tidak hanya bertanggung jawab atas penyampaian materi tetapi juga berperan sebagai panutan.

Namun, tak bisa dimungkiri guru juga manusia biasa yang memiliki banyak kebutuhan hidup untuk dipenuhi. Sayangnya, keluhan soal kesejahteraan para guru masih terus saja bergaung. 

Seperti dilansir Kompas.com pada Jumat (29/1/2016), misalnya, masalah ini menjadi agenda Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia pada Januari 2016.

Keluhan yang mencuat antara lain pengucuran tunjangan belum tepat waktu. Persyaratan penerimaan tunjangan juga dirasa terlalu banyak. Proses kenaikan pangkat pun disebut masih rumit.

Belum lagi soal jabatan fungsional dan kecilnya pendapatan guru honorer. Juga, sejumlah tunjangan khusus disebut belum merata.


Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Guru bantu demo di Balai Kota, Kamis (26/5/2016). Mereka menuntut diikutsertakan dalam tes CAT CPNS DKI Jakarta.


Padahal, tanggung jawab guru tidak kecil. Rasio guru dan murid juga sering tak seimbang. 

Menurut PP 74/2008 tentang Guru, idealnya satu guru maksimal mengajar 20 siswa. Kenyataannya, satu guru kerap mendidik lebih dari 40 siswa pada satu waktu.

Terlebih lagi, ada tuntutan moral dan etika yang erat melekat pada sosok guru, mulai dari tutur kata hingga perilaku. 

Untuk itu semua, seorang guru harus terus-menerus mengasah kualitas dan membangun kepribadian. 

“Jadilah guru yang kehadirannya selalu dinanti peserta didik karena metode pengajarannya menarik," ujar Sumarsono.

Agar pengajaran efektif, lanjut Sumarsono, guru sebaiknya memastikan pula terlebih dahulu muridnya memang sudah siap menerima materi pelajaran.  
 
Gairah

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Sumarsono mengaku tidak sependapat bila guru harus menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Bukan pula berarti guru perlu medali.

Namun, kata Sumarsono, guru harus dipastikan hidup sejahtera. Harapannya, kesejahteraan itu akan membuat guru terus termotivasi mengembangkan diri.

"Semakin berkembang guru, ia akan semakin maksimal mengajar, sehingga anak didik ikut berkembang," ungkap Sumarsono.

Menurut Sumarsono, saat ini pendidikan masih terlalu terpaku pada pengabdian. Seolah-olah, kata dia, mulianya profesi ini membuat guru tidak perlu sejahtera. 

"(Namun), saya menekankan, pendidik jangan (lalu) menuntut dibayar mahal, tapi (pendidik yang harus) memantaskan diri,” tegas Sumarsono.

Tentu saja, guru juga harus terus menambah kompetensi agar pantas dibayar mahal itu. Di dalamnya termasuk mempelajari kasus-kasus yang berkembang di dunia pendidikan dan cara menghadapi anak-anak tertentu.

KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN
Aktivis PMII Pamekasan bersama kota-kota lain di Jawa Timur, menggelar aksi demontrasi menuntut Bupati Pamekasan, memenuhi janjinya untuk meningkatkan kesejahteraan guru.


“Nah, bagaimana pendidik (sekarang) mau berkembang kalau sambil mikir besok mau makan apa? Pendidikan macam apa yang mau dibangun oleh pendidik yang tidak sejahtera?” tanya Sumarsono.

Berangkat dari pemahaman tersebut, Sumarsono pun memastikan para tutor di lembaganya mendapatkan bayaran pantas dan hidup sejahtera. Dari situ dia juga memastikan kualitas para pengajar di lembaganya. 

“Guru harus memiliki dua kualitas utama. Kualitas latar belakang akademik dan kepribadian menarik," tegas dia.

Menurut Sumarsono, peserta didik akan sulit menerima ilmu dari guru yang tidak konsisten dan perilaku kesehariannya bertolak belakang dengan ajarannya.

Sistem evaluasi pun Sumarsono bangun. Hasil dari proses ini dilaporkan pula ke orangtua murid, berbarengan dengan data perkembangan program.

"Jadinya, guru pun semangat belajar," ungkap dia.

Satu lagi, gairah atau passion adalah kata penting dalam proses pendidikan. Guru yang punya gairah tinggi mendidik akan otomatis punya empati kepada anak didiknya. 

Dengan sendirinya, sebut Sumarsono, guru itu berpikir kesuksesan peserta didik adalah kesuksesannya. Sebaliknya juga buat para murid. 

Lagi-lagi, gairah ini tak bisa dipisahkan dengan kesejahteraan. Sumarsono menganalogikan, gairah tanpa kesejahteraan ibarat mengendarai mobil tanpa pengisian kembali bensin. "Tinggal tunggu mogok (kalau begitu)," tegas dia.
Portal Berita Terkini
 Lagu Indonesia Raya berkumandang di Hanoi National University of Education, Vietnam pada Juli 2016. Di sana, Wilson Gomarga (18), pelajar SMA IPEKA, memperoleh medali emas di kompetisi International Biology Olympiad (IBO) ke-27. 

Masih pada Juli, Noval Ilham Arfiansyah dan Tangguh Achmad Fairuzzabady juga berhasil memperoleh medali perak dan perunggu Olimpiade Matematika di Singapura. Kedua siswa kelas 6 itu mengalahkan ribuan peserta lain di ajang internasional itu. 

Memang, sudah banyak pelajar Indonesia yang berprestasi dan sukses menjuarai olimpiade. Namun, tak dapat dimungkiri banyak pula siswa yang berprestasi rendah di sini. 

Studi International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) di Asia Timur, misalnya, memperlihatkan keterampilan membaca kelas 4 SD di Indonesia berada di peringkat terendah ketika dibandingkan dengan negara tetangga.

Rata-rata skor tes membaca tertinggi diraih Hongkong (75,5). Peringkat kedua diduduki oleh Singapura (74). Sementara itu, Thailand berada di posisi ketiga (65.1). Filipina satu peringkat lebih tinggi dari Indonesia (52.6).

Adapun skor tes siswa Indonesia adalah 51,7. Mereka hanya mampu menguasai 30 persen materi bacaan. 

Selain itu, pelajar Indonesia juga kesulitan menjawab soal-soal penalaran yang membutuhkan pemahaman. Hal ini disebabkan mereka terbiasa menghapal dan menjawab soal pilihan ganda.

Ada apa?

Tak ada faktor tunggal

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Tantangannya, sistem pendidikan formal Indonesia cenderung memperlakukan siswa sama rata.

"Padahal, semua anak berbeda. Setiap anak punya kekhususan berbeda. Ketika diperlakukan sama, ada yang bisa mengikuti, ada yang tidak," ungkap Founder & CEO Elite Tutors Indonesia, Sumarsono, saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/9/2016).



Elite
Bimbingan belajar privat


Menurut Sumarsono, bisa jadi sistem pengajaran tersebut membuat sejumlah anak tak terseleksi. "Memiliki kekhususan tetapi tidak terlihat oleh sistem yang ada," ujar dia.

Ada beragam kondisi yang membuat pengajaran tak optimal terserap oleh siswa. Misalnya, anak kurang konsentrasi saat guru menjelaskan. 

Terkadang, anak-anak terlihat memperhatikan pelajaran tetapi sebenarnya mereka sedang melamun atau bahkan mengerjakan hal lain. Pelajar juga seringkali kurang minat dengan pelajarannya. 

Atau, bisa jadi siswa tak suka dengan metode ajar gurunya. Kebanyakan guru mengajar dengan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan. 

Bisa juga, fasilitas sekolah kurang menunjang. Minim perpustakaan atau alat ajar, bisa jadi di antaranya. 

Kenali Kebutuhan Siswa

Dari fenomena-fenomena di atas, Sumarsono berpendapat setiap anak butuh dukungan untuk bisa mendapatkan potensi terbaik. 

Menurut Sumarsono, setiap anak punya kekhususan. “Anak biasanya mencari support dari luar dengan ikut bimbingan belajar (bimbel)," kata dia.

Sumarsono menambahkan, sebagian siswa ikut program belajar karena memang memiliki masalah belajar dan ingin mengatasinya. 

Namun, kata Sumarsono, anak yang pintar di sekolah juga bisa saja tetap mengikuti bimbel untuk menambah lagi kepandaian. 

“Anak sukses maupun tidak sukses sama-sama ingin mengetahui kemampuan mereka yang masih terpendam," ungkap Sumarsono.

Dari semua fenomena tersebut, Sumarsono pun menggagas sistem tailor-made yang dikembangkan di lembaganya. 

"Sistem ini sudah banyak diterapkan sekolah dan lembaga pendidikan di luar negeri, tapi belum familiar di Indonesia," tutur Sumarsono.

Silabus dalam sistem ini dibuat berdasarkan kebutuhan dan tujuan anak. Di dalamnya tercakup mata pelajaran dan target nilai yang ingin dicapai siswa. 

“Tujuan anak ikut tambahan pelajaran macam-macam, (seperti) ingin masuk sekolah favorit, ingin masuk perguruan tinggi negeri, atau ingin kuliah di luar negeri,” sebut Sumarsono.


THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi


Selain silabus tersebut, sistem tailor-made juga merancang pola ajar yang menghibur. Saat murid sudah merasa nyaman dengan pendidik, mereka akan terbuka dengan sendirinya dan lebih mudah menerima pengajaran. 

Ibarat tabung keilmuan, kata Sumarsono, kenyamanan ini membuat tabungnya terbuka sehingga ilmu mudah masuk. 

Terlebih lagi, kata Sumarsono, tantangan yang dihadapi pelajar sekarang teramat beragam, dari kurikulum sampai kemungkinan masalah domestik keluarga. 

"Di situ kami berperan, tutor menempatkan diri sebagai teman," tegas Sumarsono. "Di kami, chemistry antara peserta didik dan tutor sangat dijaga, karena usia peserta didik kami lebih mendengar teman daripada orangtua," imbuh dia.

Satu hal yang paling berbeda dari lembaganya dibandingkan bimbel pada umumnya, sebut Sumarsono, adalah sistem privat. Satu siswa ditangani oleh satu tim tutor yang membantu dan memantau kemajuan dan target belajarnya. 

Sebelum silabus disusun, tambah Sumarsono, lembaganya membuat pula mekanisme one stop service. Mekanisme ini memastikan kebutuhan dan tujuan siswa belajar di lembaga ini. "Prosesnya sekitar dua pekan," sebut dia.

Masih berpikiran ada anak bodoh? Coba dicek lagi....
Portal Berita Terkini
Pelajar Indonesia harus bersaing ketat bila ingin melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat (AS). Sudah begitu, urusan biaya juga harus ada strategi mulai jauh-jauh hari, yang perlu dipersiapkan sejak berencana belajar ke sana.

Institute of International Education AS mencatat, 7.920 pelajar Indonesia melanjutkan  pendidikan tinggi di negara itu pada tahun ajaran 2013/2014. Angka ini naik menjadi menjadi 8.188 pada tahun ajaran berikutnya, apalagi menurut Times Higher Education World University 2016, tujuh dari sepuluh perguruan tinggi terbaik dunia ada di AS.

Meski jumlah tersebut terlihat besar, proses seleksi untuk bisa belajar ke AS sebenarnya sangat ketat. Secara nasional, persentase jumlah pelajar internasional di AS pada 2015 hanya lima persen.

Mayoritas perguruan tinggi di AS memang membatasi populasi pelajar internasional tak lebih dari 10 persen. Para pelajar itu pun harus bersaing dengan peminat dari banyak negara, untuk kursi yang terbatas itu. Dari 300 pelamar dari Indonesia, misalnya, kemungkinan hanya dua orang sampai tiga orang saja yang diterima universitas di AS.

Tak hanya persaingan, para calon mahasiswa internasional juga harus mempersiapkan biaya lebih mahal untuk belajar di AS dibandingkan negara-negara lain di kawasan Eropa, Australia, atau Asia.

Pada tahun ajaran 2014/2015 saja, biaya kuliah di AS rata-rata mencapai 42.419 dollar AS per tahun atau setara sekitar Rp 563 juta memakai kurs saat ini. Nominal itu belum termasuk biaya kebutuhan pangan, tempat tinggal, dan transportasi sehari-hari.

Namun, jangan berkecil hati. Ada banyak jalan menuju AS. Persiapan dengan modal kerja keras dan kemauan tinggi, bisa menjadi penentu lolos melanjutkan sekolah ke sana. Biaya pun bisa ditekan seminimal mungkin dengan jurus yang sama.


THINKSTOCKPHOTOS
Rencana Pendidikan perlu dirancang matang, apalagi jika Anda berniat melanjutkan studi ke AS. Kalau tidak, biaya kuliah bisa melambung tinggi.


Hemat dan pangkas waktu

Perguruan tinggi di AS menerapkan sistem kredit atau Satuan Kredit Semester (SKS) yang bersifat fleksibel atau istilahnya bisa "ditransfer" ke institusi pendidikan lain. Pada awal perkuliahan biasanya mahasiswa disuguhkan mata kuliah umum terlebih dulu.

Nah, mata kuliah tersebut sebenarnya bisa "dicicil" di community college selama dua tahun sebelum melanjutkan ke universitas yang dipilih. Cara ini bisa menghemat dana karena biaya kuliah di community college tak semahal perguruan tinggi.

Contohnya, menamatkan program S-1 biasanya butuh 120 sampai 128 SKS dan sekitar 60 SKS bisa diambil di community college. Setelah 60 SKS terkumpul, mahasiswa akan mendapatkan gelar Associate Degree dan bisa melanjutkan studi ke universitas di AS selama dua tahun untuk meraih gelar sarjana (S-1).

Sebagai gambaran, menyelesaikan 24 SKS di perguruan tinggi rata-rata memakan biaya hingga 16.500 dollar AS. Jumlah SKS yang sama jika ditempuh di community college hanya butuh dana sekitar 6.000 dollar AS. Karena itulah, strategi di atas cukup umum dilakukan di AS.

Data American Association of Community College pada 2012 menunjukkan, hampir setengah dari 12,4 juta mahasiswa yang terdaftar di 1.167 community college melanjutkan ke jenjang S-1 di perguruan tinggi AS.

Selain menghemat uang, memulai kuliah dari community collegejuga memangkas waktu studi. Salah satu program di Sampoerna Academy yang merupakan bagian dari Sampoerna Schools System di Indonesia, misalnya.

Para siswa Sampoerna Academy yang telah menyelesaikan kelas X bisa mendaftar ke community college asal AS, yaitu Lone Star dan Broward college. Tapi, tenang saja, perkuliahan tetap dilakukan di Indonesia di bawah pengawasan dua community college tersebut. Jelas, biaya kuliah pun jadi lebih hemat. 

Untuk informasi lebih lengkap mengenai peluang tersebut, Anda bisa mengunjungi "Sampoerna Academy and Sampoerna University Education Expo 2016" yang akan berlangsung mulai 26 September 2016 sampai 2 Oktober 2016 di Main Atrium, Gandaria City Mall, Jakarta.

Sebelum mengunjungi pameran, informasi di situs berikut ini mungkin akan membantu Anda mengenal lebih dalam tentang program tersebut:
Portal Berita Terkini
Persoalan harga buah lokal masih menjadi tantangan berat untuk pemerintah. Selain harga yang mahal, buah lokal juga mesti bersaing dengan buah impor dari negara lain.
Selain persoalan harga, persoalan daya tarik, hingga kualitas menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli buah.
Kepala Bidang Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Islana Ervandiari mengatakan, persoalan mahalnya harga buah karena panjangnya rantai distribusi penjualan.
"Kami berusaha memutus rantai distribusi. Memang betul karena distribusi terlalu panjang, contohnya jeruk dari Brastagi. Kalau nggak salah Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu per kg di petaninya. Sampai Jakarta bisa Rp 40 ribu rantai pasok terlalu panjang," ujarnya dalam acara YLKI 'Menyoal Keamanan pada Buah Segar' di Cikini Jakarta, Senin (5/12/2016).
Dia menjelaskan, bukan hanya persoalan panjangnya distribusi yang jadi permasalahan. Tetapi juga persoalan pengembangan buah khas daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kedua jeruk Brastagi hanya bisa ditanam di Brastagi. Tidak bisa tanam di Jakarta. Jadi orang Jakarta yang mau makan jeruk Brastagi harus didatangkan dari Brastagi," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi berharap agar akses masyarakat terhadap buah perlu ditingkatkan, agar konsumsinya pun meningkat.
"Panjangnya rantai distribusi, alhasil harga pun berpengaruh menjadi sangat mahal. Konsumen buah pun bisa jadi enggan beli, dan dapat beralih ke konsumsi yang lain, lebih murah tapi tidak sehat, seperti rokok," ucapnya.
Pihaknya juga mendorong agar pemerintah bersungguh-sungguh untuk mangkas rantai distribusi.
"Rekomendasi YLKI adalah memutus rantai distribusi yang panjang. Karena dari hulu sampai diterima konsumen ada sembilan rantai distribusi yang jadi sangat mahal dan kualitas menurun," paparnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2013, pengeluaran rumah tangga dalam negeri untuk konsumsi buah segar hanya sebesar 2,33 persen dari total pengeluaran untuk makanan sebesar 13,11 persen.
Sementara dari aspek hulunya, YLKI menilai saat ini pemerintah belum berpihak pada petani buah.
"Pemerintah belum beri keberpihakan kepada petani buah, di hulunya. Di negara asing, pemerintahannya memberikan bantuan dalam proses produksi," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah perlu memberikan insentif, mulai dari mudahnya memperoleh pupuk dan benih buah kualitas unggul.
Dibarengi dengan perbaikan rantai distribusi agar buah lokal mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Portal Berita Terkini
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta agar pemerintah bertindak tegas terhadap praktik kartelisasi di sektor pangan, terutama komoditas pokok seperti cabai dan daging.
Hal ini ditegaskan YLKI karena kerapkali harga bahan-bahan pangan pokok melonjak tajam dan selalu berulang setiap tahunnya.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, persoalan harga pangan terletak pada tata niaganya. "Ada dugaan kuat terjadi kartelisasi bahan pangan, termasuk di cabai, daging. KPPU dan Kementerian Perdagangan harusnya bisa membongkar tata niaga yang tidak beres ini," ujar Tulus dalam acara YLKI "Menyoal Tingkat Keamanan pada Buah" di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Tulus mengatakan, pemerintah selalu mengklaim pasokan cabai cukup memenuhi kebutuhan. Namun, anehnya harga cabai kerap bergejolak.
Menurutnya, alasan cuaca juga tidak cukup untuk menjawab mengapa harga cabai meroket.  "Kalau cuaca kan baru-baru ini. Kalau harga naik kan sudah lama. Jadi, dugaan kuat kita ada kartel di tata niaganya. Ada kepentingan ekonomi politik di dalam kartel itu yang melibatkan pemain besar. Pemerintah takut membongkar itu," ujarnya.
Tulus mendesak pemerintah bersama lembaga terkait harus berani membongkar praktik kartel.
Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat menyatakan, pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha saingannya, yang bermaksud mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan, pemberantasan kartel atau praktik persaingan usaha tidak sehat di Indonesia masih membutuhkan upaya yang keras.
Menurut Syarkawi, KPPU sebagai lembaga yang bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap persaingan usaha memerlukan kewenangan yang lebih kuat dari yang dimiliki sekarang.
Dengan itu, saat ini pihaknya bersama DPR tengah membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Persaingan Usaha yang akan merevisi  UU Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Portal Berita Terkini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 22,35 poin atau naik 0,42 persen ke level 5.268,30 pada penutupan perdagangan saham Senin (5/12/2016) pukul 16.00 WIB. 

Kenaikan IHSG ditopang oleh penguatan delapan indeks sektoral yang dimpimpin oleh sektor pertambangan yang naik 2,29 persen. Sementara dua sektor yang ditutup melemah yakni keuangan dan properti. 

Dari data RTI, sebanyak 165 saham ditutup naik. Sebanyak 141 saham ditutup turun dan 106 saham ditutup tetap. 

Net foreign sell di semua papan perdagangan mencapai Rp 775,2 miliar. Sementara net foreign sell di pasar reguler mencapai Rp 610,1 miliar. 

Dengan demikian, aksi lepas portofolio oleh investor asing terus berlanjuit, seiring reli penguatan IHSG selama lima hari. 

Dari pasar spot Bloomberg, rupiah terpantau penguat 72 poin ke level 13.440 per dollar AS. Sebelumnya, di Jumat rupiah ditutup di level 13.512.
Portal Berita Terkini

PT Metropolitan Karyadeka Development (MKD) Indonesia dan penyedia solusi ruang usaha Ascendas Group direncanakan memulai tahap konstruksi proyek mixed-use Metland Cyber City senilai Rp 2,5 triliun pada kuartal IV 2017.
Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), induk MKD, Santoso mengatakan, luas tanah untuk fase I proyek ini mencapai 1,47 hektare (Ha) dengan luas bangunan (semi gross) mencapai 12,2 Ha.
"Rencananya konstruksi dimulai pada kuartal IV 2017," kata Santoso di Jakarta, Senin (5/12/2016).
Sementara itu, Direktur Keuangan MTLA Olivia Sarodjo mengatakan, untuk tahap awal MKD dan Ascendas masing-masing akan mengeluarkan investasi sekitar Rp 350 miliar. Porsi antara MKD dan Ascendas di proyek joint venture ini sama besar, atau 50:50.
Olivia menuturkan, jika ditambah dengan kebutuhan ekspansi untuk proyek lain sebesar Rp 540 miliar, maka belanja modal MTLA tahun depan mencapai Rp 890 miliar. Sebanyak Rp 160 miliar diantaranya diperuntukkan membeli tanah (land bank).
"Selain Cyber City, proyek-proyek baru yang akan konstruksi tahun depan ada apartemen Kaliana, Kondotel Lampung, Metropolitan Mall Cibitung, dan apartemen Tambun," kata Direktur MTLA, Nitik Hening.
Portal Berita Terkini

 Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan Presiden Joko Widodo berencana mengundang gubernur seluruh Indonesia.

Menurut Tjahjo, bersama gubernur, Presiden ingin membahas sejumlah persoalan, salah satunya terkait pungutan liar atau pungli.
"Saya kira itu arahnya (pungli). Hanya mengingatkan kembali karena gubernur sebagai tangan kanan presiden di daerah harus melaksanakan arahan presiden," kata Tjahjo di kompleks Kemendagri, Jakarta, Selasa (18/10/2016).
(Baca: Komitmen Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah)
Menurut Tjaho, dalam rapat tersebut Presiden Jokowi juga akan membahas percepatan pembangunan infrastruktur, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, juga dibahas skala prioritas dan sinergitas antardaerah. Tjahjo mencontohkan dialog dirinya dengan kepala daerah di Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.
Dialog dengan banyak kepala daerah itu, lanjut Tjahjo, merupakan bagian dari sinergitas pembangunan.
"Supaya tiap membangun daerah itu terkait dengan apa yang dibangun dengan daerah tingkat I dan tingkat II. DKI Jakarta kalau mau atasi banjir, macet, ya bahas dengan tetangga, Depok, Tangerang, Bekasi, Bogor," ucap Tjahjo.
(Baca: Lakukan Pungli, 7 Oknum Polisi di Sumut Ditahan)
Terkait Pungli, Menurut Tjaho, Presiden rutin mendapat laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan dari Badan Intelijen Negara (BIN).
"Termasuk laporan dari pembantunya di pusat. Mungkin ada laporan rutin dari BIN karena BIN akan perkuat intelijen di bidang ekonomi," ujar Tjahjo.

Portal Berita Terkini

PricewaterhouseCoopers (PwC), sebuah lembaga konsultan asing merilis laporan perkembangan infrastruktur di Indonesia, dan regional Asia-Pasifik. Hasilnya, investasi infrastruktur di Indonesia masih dianggap menarik.
Technical Advisor PwC Indonesia Julian Smith mengatakan, pertumbuhan belanja infrastruktur global dan di Asia diperkirakan melambat pada 2016 ini lantaran pertumbuhan ekonomi yang masih mengalami moderasi, utamanya dari China.
Smith menyampaikan, PwC memang belum memperbaharui ramalan untuk Indonesia, namun pertumbuhan belanja infrastruktur di Asia-Pasifik diperkirakan akan mencapai 3,4 persen tahun ini. Nominalnya diperkirakan mencapai 2.217 miliar dollar AS.
“Ini berarti kepentingan Indonesia di pasar infrastruktur Asia-Pasifik juga meningkat. Jadi, seiring dengan fokus pemerintah, Indonesia adalah pasar infrastruktur perusahaan internasional yang tidak boleh diabaikan,” kata Smith di Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Dalam paparannya, Smith memberikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia agar sektor-sektor infrastruktur Indonesia makin banyak dilirik oleh investor.
Di sektor pertambangan, Smith mengatakan, pemerintah Indonesia harus mengembangkan strategi dan mendorong rencana induk hilirisasi.
Selain itu, pemerintah juga perlu mengembangkan rencana untuk infrastruktur pendukung pertambangan termasuk pelabuhan, kereta api, jalan, dan listrik.
“Pemerintah perlu menyederhanakan proses investasi, sehingga bisa bersaing dengan negara lain,” kata Smith.
Di sektor minyak dan gas (migas), Smith menyarankan pemerintah mengubah alokasi risiko antara negara dan investor. Hal ini akan menarik bagi pengembangan proyek kilang minyak dan jaringan gas.
Smith juga menyarankan regulasi yang lebih jelas untuk investasi di sektor kelistrkan dan air. Sementara itu, di sektor jalan, pemerintah Indonesia bisa memperbanyak skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dengan skema pendanaan availability-payment.
Adapun untuk sektor kereta api, pelabuhan, dan bandara, Smith merekomendasikan agar pemerintah meningkatkan kemampuan untuk perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan.
Di sektor telekomunikasi, regulasi masih harus diperjelas seperti untuk penempatan serat (fiber) dan pembangunan menara (tower).
“Di sektor kesehatan pemerintah harus mendorong investor swasta dengan mengembangkan percontohan model KPBU, ditambah aturan yang lebih jelas tentang bagaimana lembaga kontraktor dapat berkomitmen untuk kontrak tahun jamak,” ucap Smith.